GUNUNG ARGOPURO



Gunung Argopuro secara administratif berada di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Situbondo. Gunung ini memiliki ketinggian 3088 mdpl. Secara geografis gunung ini terletak antara 8°00’- 8°30’ LS - 113°30’ - 113°45’ BT. Memang di telinga orang awam akan terasa asing ketika mendengar nama gunung ini karena jika dibandingkan dengan Gunung Semeru ataupun Merapi gunung ini kalah terkenal. Namun di kalangan pecinta kegiatan alam bebas gunung ini akan menjadi salah satu primadona tersendiri karena kondisi alamnya yang masih sangat alami dengan keanekaragaman flora dan fauna serta ekosistem hutan tropis yang banyak ditumbuhi lumut dan padang rumput.

Gunung ini memiliki 2 puncak yaitu Puncak Argopuro yang merupakan puncak tertinggi dan Puncak Rengganis. Puncak Rengganis tidak kalah menarik dari puncak Argopuro sebab di atas puncak ini terdapat reruntuhan kerajaan yang dibangun oleh Raja Majapahit untuk Dewi Rengganis karena takut kekuasaannya akan direbut oleh Dewi Rengganis ini. Sehingga di puncak ini terdapat reruntuhan istana Dewi Rengganis tersebut. Bahkan konon katanya terdapat pula makan Dewi Rengganis beserta para dayang serta pengawal setianya. Sehingga selain dapat menikmati pemandangan yang ada kita juga dapat menyaksikan bukti keberadaan sejarah yang ada di gunung ini.

Jalur pendakian Gunung Argopuro merupakan jalur pendakian terpanjang di Jawa. Terdapat dua jalur pendakian yang bisa dilalui untuk mencapai kedua puncak tersebut, yaitu Jalur Bremi dan Jalur Baderan. Masing-masing jalur memiliki tantangan dan keunikannya masing-masing. Biasanya pendaki naik melalui jalur Baderan dan Turun melalui Jalur Bremi.

Start jalur Bremi berada di Dusun Bremi, Desa Anyer Dingin, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Dibandingkan dengan jalur Baderan, Jalur Bremi memang lebih pendek, namun memiliki trek dengan banyak tanjakan dan turunan. Namun kita akan disuguhi hutan hujan tropis yang masih benar-benar alami. Selain itu kita juga akan melewati danau yang masih sedikit tersentuh tangan manusia dan berada di tengah hutan yang lebat yaitu Danau Taman Hidup. Danau ini diberi nama demikian mungkin karena adanya pantangan bagi orang yang berada di danau ini yaitu tidak boleh untuk berteriak. Ketika ada seseorang berteriak di danau ini maka akan langsung datang hujan beserta angin kencang menerpa danau tersebut.

Sedangkan Jalur Baderan dimulai di Desa Baderan, Kabupaten Situbondo. Jalur inilah yang merupakan jalur terpanjang di Jawa. Jalur ini memang jauh namun medan yang dilalui lebih landai sehingga terasa lebih ringan. Jalur ini tidak kalah menarik dari Jalur Bremi. Sepanjang perjalanan kita akan banyak disuguhi padang rumput yang luas. Bahkan kadang akan ada beberapa fauna liar seperti babi hutan maupun merak yang terlihat di sepanjang jalur ini. Selain itu juga ada lapangan terbang yang merupakan peninggalan jaman Jepang. Lapangan terbang ini merupakan dataran yang luas dan landai yang biasa digunakan untuk mendaratkan pesawat-pesawat Jepang. Bahkan lapangan terbang ini dijadikan ladang pembantaian pejuang-pejuang kita oleh tentara Jepang. Namun kedua jalur tersebut (Bremi dan Baderan) akan bertemu di Cisentor. Dari Cisentor menuju puncak dapat ditempuh selama 3 jam dengan trekking.

Gunung Argopuro memiliki keindahan alam yang masih benar-benar alami. Selain itu juga memiliki flora dan fauna yang sangat beragam jenisnya. Sehingga Gunung Argopuro sangat menarik untuk didaki.

0 komentar:

Posting Komentar